A. PENGERTIAN
PANDANGAN HIDUP
Manusia diciptakan
di dunia ini bersama perangkat akal dan budi yang merupakan pembeda hakikat manusia dengan
makhluk lainnya. Dengan akal, dia bisa membuat peradaban. Dengan budi, dia bisa
mengolah akal sesuai tujuan yang baik atau yang buruk – atau dengan kata lain bisa membedakan yang baik dan yang
buruk. Dengan akal dan budi manusia bisa meraih apa yang dicitakannya.
Selain itu akal dan budi memungkinkan munculnya karya-karya manusia yang sampai
kapanpun tidak pernah akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain. Cipta, karsa, dan
rasa pada manusia adalah buah akal budi yang terus melaju tanpa henti dan
berusaha menginovasi segala hal agar dapat tercapai kesejahteraan hidup, baik
yang bersifat jasmani maupun rohani.
Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup. Suatu pandangan hidup dapat
menjadi salah satu faktor pendukung terwujudnya impian seseorang.
Pandangan dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
1. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang
mutlak kebenarannya.
3. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan
dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
B. CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa
mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di
sebut dengan angan-angan.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar
pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa
menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai
cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang
bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk
berbuat kebaikan.
HAL (+) yang harus ada pada diri kita:
1. Selalu
optimis dalam menghadapi hidup
2. Selalu
melihat kedepan jangan mudah putus asa
3. Melihat
segala sesuatu yang baik jangan negatif thinking
Hal (-) yang harus dihindari:
1.
Jangan pesimis dan jangan terpaku pada masa lalu
2.
Jangan terlalu sombong atau meremehkan hal-hal
yang kecil
3.
Selalu berusaha untuk selalu menjadi yang
terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar