Kamis, 30 Mei 2013

Asal mula kehidupan dibumi


Asal mula kehidupan dibumi


Kita tentu telah memahami bahwa bumi kita ini dahulu kala terbentuk dalam keadaan sangat panas dan pijar. Secara perlahan-lahan bumi mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer, yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer. Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup yang beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup itu kita sebut biosfer. Maka pertanyaan yang timbul adalah dari mana dan kapankah makhluk-makhluk hidup itu datang atau timbul di bumi kita ini? bagaimana pula ia dapat menjadi begitu banyak dan beraneka ragam? Bahkan pertanyaan sampai kepada asal-usul manusia, benarkah manusia berasal dari monyet? Marilah kita kaji bagaimana pandangan ilmu pengetahuan alam atas masalah tersebut di atas.
a. Kapan mulai ada kehidupan di bumi?
Seperti telah di uraikan , umur dari suatu batuan ditentukan dengan cara analisis perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil luruhannya. Dengan metode tersebut dapat diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari penelitian berbagai batuan ternyata terdapat batuan yang berumur 3,5 ribu juta tahun yang menunjukan tanda-tanda sisa kehidupan atau fosil. Ini berarti pada saat itu telah ada kehidupan di bumi.
b. Dari mana asal mula kehidupan di bumi?
Ada berbagai pendapat berupa hipotesis ataupun teori untuk menjawab pertanyaan tersebut .
1. Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya.
Contoh : Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur, dari gudang padi, ternyata munculah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.
2. Cosmoza
Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal mula kehidupan itu sendiri.
3. Omne Vivum Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja di situ. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivum ex ovo.
4. Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari makhluk hidup.
5. Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. akhirnya ia berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya, agar tumbuh kehidupan yang baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga teori Biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.
6. Teori Urey
Harold Urey (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sianr kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
Sumber : file:///E:/New%20folder/Asal%20Mula%20Kehidupan%20di%20Bumi.htm

Dampak perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia


Dampak perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia


Dalam Bidang Ekonomi
Pada saat ini, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang disingkat IPTEK mengalami perkembangan yang sangat pesat dan jauh lebih modern dari masa sebelumnya. IPTEK ini berkembang karena didasari oleh kreatifitas akal manusia yang bertujuan untuk mengolah Sumber Daya Alam (SDA) yang diberikan oleh Tuhan. Dalam pengembangannya, harus didasarkan oleh moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab.  Hal ini bertujuan agar seluruh masyarakat bisa menerima IPTEK secara keseluruhan. Dan diharapkan agar Sumber Daya Manusia (SDM) bisa lebih baik lagi, karena segala fasilitas dan kemudahan melakukan sesuatu telah didapatkan. Namun, berdasarkan kenyataannya semakin maju teknologinya, membuat masyarakat menjadi malas untuk berusaha karena disebabkan adanya kemudahan-kemudahan tersebut.

Perkembangan IPTEK ini pun mempengaruhi kehidupan manusia dari segala bidang. Sebagai contoh pada bidang ekonomi, pengaruh iptek ini terhadap bidang ekonomi memiliki pengaruh yang besar. Dampaknya pun dapat berupa dampak positif dan dampak negatif bagi kehidupan di bidang ekonomi. Dampak positif yang dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK adalah semakin tingginya pertumbuhan ekonomi di masyarakat, adanya produktivitas dunia Industri yang semakin meningkat, meningkatnya produktivitas ini dapat dilihat dari aspek teknologi industry ataupun pada aspek jenis produksi.
Selain itu, terjadi persaingan yang sangat ketat di dalam dunia kerja, yang menuntut agar pekerja selalu menambah kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Berkembangnya teknologi dan ekonomi ini berdampak kepada penyerapan tenaga kerja yang diperlukan. Internet juga bisa bermanfaat untuk banyak orang yang mempunyai hobi berbisnis tetapi dengan cara mudah, yaitu munculnya online shop atau barang-barang yang dijual melalui iklan-iklan yang dipasang di internet. Hal ini mempermudah penjual dan pembeli untuk saling berinteraksi walaupun hanya melalui dunia maya saja.
Namun, ini juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat di dunia. Karena dengan adanya teknologi yang canggih dan modern ini, maka akan terjadi banyaknya pengangguran tenaga kerja yang tidak memiliki kualifikasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Lalu, masyarakat akan menjadi masyarakat yang konsumtif. Hal ini diakibatkan karena adanya persaingan ketat yang melahirkan generasi yang boros. Dan juga banyak orang yang mudah untuk melakukan penipuan-penipuan dengan menggunakan jasa online shop, sehingga banyak masyarakat yang mudah sekali tertipu dengan bisnis di dunia maya ini.

Sumber :
http://dirimu.files.wordpress.com/2010/03/ilmu-budaya-dasar.pdf
http://satriabajahikam.blogspot.com/2012/02/peranan-ilmu-pengetahuan-alam-dalam.html